Sabtu, 20 Oktober 2012

ASKEB PADA IBU HAMIL UK 42 MINGGU DENGAN KETUBAN PECAH DINI (KPD)


ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY “L” GIII P10011 UK 42 MINGGU
DENGAN KETUBAN PECAH DINI (KPD)
DI PAVILIUN PONEK RSUD JOMBANG










Di Susun oleh:
WULANDARI
7210069


PRODI DIII KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM
JOMBANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Dalam keadaan normal, selaput ketuban pecah dalam proses persalinan. Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. Bila ketuban pecah dini sebelum usia kehamilan 37 minggu di sebut ketuban pecah dini pada kehamilan prematur. Dalam keadaan normal 8-10 % perempuan hamil aterm akan mengalami ketuban pecah dini.
Ketuban pecah dini prematur terjadi pada 1% kehamilan pecahnya selaput ketuban berkaitan dengan perubahan proses biokimia yang terjadi dalam kolagen matrix ekstra seluler amnion, korion dan apoptosis membrane janin. Membraan janin dan desidua bereaksi terhaap stimuli seperti infeksi dan peregangan selaput ketuban dengan memproduksi mediator seperti prostaglandin, sitokinin dan protein hormon yang merangsang aktivitas matrix degrading enzim.

B.     Tujuan
Mahasiswa mampu menerapkan SOAP sesuai dengan kasus asuhan kebidanan pada KPD (ketuban pecah dini) serta mendapatkan pengalaman tentang asuhan paa KPD (ketuban pecah dini).





BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Pengertian Ketuban Pecah dini
Selaput ketuban yang membatasi rongga amnion terdiri atas amnion dan karion yang sangat erat kaitannya, lapisan ini terdiri atas beberapa sel seperti sel epitel, sel mesenkim dan sel trofoblas yang terikat erat dalam matriks kolagen. Selaput ketuban berfungsi mengahasilkan air ketuban dan melindungi janin terhadap infeksi.
Dalam keadaan normal, selapu ketuban pecah dalam proses persalinan, ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. Bila ketuban pecah dini terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu di sebut ketuban pecah dini pada kehamilan premature. Dalam keadaan normal 8-10% perempuan hamil aterm akan mengalami ketuban pecah dini. (sarwono prawirohardjo, 2008)
Ketuban pecah dini prematur terjadi pada 1% kehamilan pecahnya selaput ketuban berkaitan dengan perubahan proses biokimia yang terjadi dalam kolagen matrix ekstra seluler amnion, korion dan apoptosis membrane janin. Membraan janin dan desidua bereaksi terhaap stimuli seperti infeksi dan peregangan selaput ketuban dengan memproduksi mediator seperti prostaglandin, sitokinin dan protein hormon yang merangsang aktivitas matrix degrading enzim. (sarwono prawirohardjo,2008)

B.     Mekanisme ketuban pecah dini
Ketuban pecah dalam persalinan secara umum disebabkan oleh kontraksi uterus dan peregangan berulang. Selaput ketuban pecah karena pada daerah tertentu terjadi perubahan biokimia yang menyebabkan selaput ketuban inferior rapuh, bukan karena seluruh selaput ketuban rapuh.
Terdapat keseimbangan antara sintesis dan degradasi ekstraseluler matrix, perubahan stuktur, jumlah sel dan katabolisme kolagen menyebabkan selaput ketuban pecah.
            Factor resiko untuk terjadinya ketuban pecah dini adalah:
·         Berkurangnya asam askorbik sebagai komponen kolagen
·         Berkurangnya tembaga dan asa askorbikyang berkaitan pertumbuhan struktur abnormal karena antara lain merokok.
Degradasi kolagen di mediasi matriks metalloproteinase (MMP) yang dihambat oleh inhibitor jaringan spesifik dan inhibitor protease.
            Mendekati waktu persalinan, keseimbangan antara MMP dan TIMP-1 mengarah pada degradasi proteolitik dari matrix ekstraseluler dan membran janin. Aktivitas degradasi proteolitik ini meningkat menjelang persalinan. Pada penyakit periodontitis dimana terdapat peningkatan MMP, cenderung terjadi ketuban pecah dini.
            Selaput ketuban sangat kuat dalam kehamilan muda. Pada trimester 3 selaput ketuban mudah pecah. Melemahnya kekuatan selaput ketuban pada hubungannya dengan pembesaran uterus, kontraksi rahim, dan gerakan janin. Pada trimester terakhir terjadi perubahan biokimia pada selaput ketuban. Pecahnya ketuban pada kehamilan aterm merupakan hal fisiologis. Ketuban pecah dini pada kehamilan prematur disebabkan oleh adanya faktor-faktor eksternal, misalnya infeksi yang menjalar dari vagina. Ketuban pecah dini prematur sering terjadi pada polihidramnion, inkompeten serviks, solusio plasenta.(sarwono, 2008)
C.    Komplikasi
Komplikasi yang timbul akibat ketuban pecah dini bergantung pada usia kehamilan dapat terjadi infeksi maternal ataupun neonatal, persalinan prematur, hipoksia karena kompresi tali pusat, deformitas janin, meningkatnya insiden sectio secarea, atau gagalnya persalinan normal.
·         Persalinan prematur
Setelah ketuban pecah biasanya segera disusul oleh persalinan. Periode laten tergantung umur kehamilan. Pada kehamilan aterm 90% terjadi dalam 24 jam setelah ketuban pecah. Pada kehamilan antara 28-34 minggu 50% persalinan dalam 24 jam. Pada kehamilan kurang dari 26 minggu persalinan terjadi dalam 1 minggu.
·         Infeksi
Resiko infeksi ibu dan anak meningkat pada ketuban pecah dini. Pada ibu terjadi korioamnionitis. Pada bayi dapat terjadi septikemia, pneumonia, omfalitis. Umumnya terjadi korioamnionitis sebelum janin terinfeksi. Pada ketuban pecah dini prematur, infeksi lebih sering daripada aterm. Secara umum insiden infeksi sekunder pada ketuban pecah dini meningkat sebanding dengan lamanya periode laten.
·         Hipoksia dan asfiksia
Dengan pecahnya ketuban mterjadi oligohidramnion yang menekan tali pusat hingga terjadi asfiksia atau hipoksia. Terdapat hubungan antara terjadinya gawat janin dan derajat oligohidramnion, semakin sedikit air ketuban, janin semakin gawat.
·         Sindrom deformitas janin
Ketuban pecah dini yang terjadi terlalu dini menyebabkan pertumbuhan janin terhambat, kelainan disebabkan komposisi muka dan anggota badan janin, serta hipoplasi pulmonas. (sarwono prawirohardjo, 2008)
Penatalaksanaan ketuban pecah dini:
·         Pastikan diagnosis
·         Tentukan umur kehamilan
·         Evaluasi ada tidaknya infeksi maternal ataupun infeksi janin
·         Apakah dalam keadaan inpartu, terdapat kegawatan janin
Riwayat keluarga air ketuban berupa cairan jernih keluar dari vagina yang kadang-kadang disertai tanda-tanda lain dalam persalinan.
Diagnosis ketuban pecah dini prematur dengan inspekulo dilihat adanya cairan ketuban keluar dari kavum uteri. Pemeriksaan PH vagina perempuan hamil sekitar 4,5 bila ada caira ketuban PH nya sekitar 7,1-7,3. Antiseptic yang alkalin akan menaikan PH vagina.
Dengan pemeriksaan ultrasound adanya ketuban pecah dini dapat dikonfirmasikan denga adanya oligohidramnion. Bila air ketuban normal agaknya ketuban pecah dapat diragukan serviks.
Penderita dengan kemungkinan ketuban pecah dini harus masuk rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut. Jika pada perawatan air ketuban berhenti keluar, pasien dapat pulang untuk dirawat jalan. Bila terdapat persalinan dalam kala aktif, kotioamnionitis, gawat janin, persalinan diterminasi. Bila ketuban pecah dini dalam kehamilan prematur, diperlukan penatalaksanaan yang komperhensif. Secara umum penatalksanaan pasien ketuban pecah dini yang tidak dalam persalinan serta tidak ada infeksi dan gawat janin, penatalaksanaannya bergantung pada usia kehamilan. (sarwono prawirohardjo, 2008)
·         Diagnosis
Tentukan pecahnya selaput ketuban, dengan adanya cairan ketuban divagina. Jika tidak ada dapat dicoba dengan menggerakan sedikit bagian terbawah janin atau meminta pasien batuk atau mengedan. Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus merah menjadi biru. Tentukan usia kehamilan, bila perlu dengan pemeriksaan USG. Tentukan ada tidaknya infeksi, tanda-tanda infeksi adalah bila suhu ibu lebih dari 38 C serta air ketuban keruh dan berbau. Leukosit darah >15.000/mm. Janin yang mengalami takikardi, mungkin mengalami infeksi intrauterin. Tentukan tanda-tanda persalinan dan skoring velviks. Tentukan adanya kontraksi yang teratur. Periksa dalam dilakukan penanganan aktif (terminasi kehamilan). (sarwono prawirohardjo, 2008)
D.    Penanganan
·         Konservatif
Rawat dirumah sakit, berikan antibiotik (ampisilin 4x500 mg atau eritromisin bila tidak tahan ampisilin dan metronidasol 2x500 mg selama 7 hari). Jika umur kehamilan <32-34 mgg dirawat selama air ketuban masih keluar, atau sampai air ketuban tidak keluar lagi. Jika usia kehamilan 32-37 minggu, belum inpartu tidak ada infeksi tes bisa negatif beri dexametason, observasi tanda-tanda infeksi, dan kesejahteraan janin. Terminasi pada kehamilan 37 minggu. Jika kehamilan 32-37 mgg, sudh inpartu, tidak infeksi berikan tokolitik (sulbatamol), dexametason, dan induksi sesudah 24 jam. Jika usia kehamilan 32-37 mgg, ada infeksi beri antibiotik dan lakukan induksi, nilai tanda-tanda infeksi (suhu, leukosit, tanda-tanda infeksi intrauterin). Pada usia kehamilan 32-37 mngg berikan steroid untuk memacu kematangan paru janin, dan bila memungkinkan periksa kadar lesitin dan spingomielin tiap minggu. Dosis betametason 12 mg sehari dosis tunggal selama 2 hari, dexametason IM  5 mg setiap 6 jam sebanyak 4x. (sarwono prawirohardjo,2008)



BAB III
TINJAUAN KASUS
SOAP PADA NY “L” GIII P10011 UK 42 MINGGU
DENGAN KETUBAN PECAH DINI (KPD)
DI PAVILIUN PONEK RSUD JOMBANG

Tanggal pengkajian     : 10-07-2012                                        Tanggal MRS  : 10-07-2012
Jam                              : 10.30 WIB                                        Jam                  : 08.30 WIB
No. Register                : 13-29-73

S : Subjektif
1.      Identitas
Nama               : Ny ”L”                                              Nama suami    : Tn “M”
Umur               : 29 tahun                                            Umur               : 37 tahun
Agama             : islam                                                  Agama             : islam
Suku/bangsa    : jawa/indonesia                                  suku/bangsa     :jawa/indonesia
Pendidikan      : SMP                                                  Pendidikan      : SMP
Pekerjaan         : IRT                                                    Pekerjaan         : pedagang
Alamat            : kesamben                                          Alamat            : kesamben

2.      Keluhan utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan apa-apa, hanya mengkhawatirkan keadaan bayinya karena air kawah sudah keluar tanggal 09-07-2012 jam 20.00 WIB.
3.      Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang kiriman poli kandungan tanggal 10-07-2012 jam 09.00 WIB dengan ketuban pecah dini (KPD) tanggal 09-07-2012 jam 20.00 WIB.
4.      Riwayat kebidanan
a.       Riwayat menstruasi
Menarche              : 13 tahun
Siklus haid            : 28 hari
Teratur/tidak         : teratur
Lama haid             : ± 6 hari
Banyaknya            : 3-4x/ hari ganti softek
Keluhan                 : tidak ada keluhan
b.      Riwayat kehamilan sekarang
Ƙ  Ibu mengatakan hamil anak ke 3 dengan usia kehamilan 10 bulan, dan ketuban sudah pecah tanggal 09-07-2012 jam 20.00 WIB
HPHT        : 19-09-2011
TP              : 25-06-2012
Umur kehamilan : 42 minggu
Ƙ  Periksa ANC
TM I         
o   Periksa di bidan 2x
o   Keluhan     : mual, pusing
o   Obat yang didapat : fe, B6, kalk
o   Penyuluhan : istirahat yang cukup, makan sedikit tapi sering, minum tablet tambah darah pada malam hari agar tidak mual.
TM 2
o   Periksa di bidan 3x
o   Keluhan : tidak ada keluhan
o   Obat yang didapat : Fe, kalk
o   Penyuluhan : istirahat yang cukup, pola nutrisi di tambah, minum tablet tambah darah pada malam hari agar tidak mual.
TM 3
o   Periksa di bidan 3x
o   Keluhan : sakit punggung
o   Obat yang didapat : Fe, kalk
o   Penyuluhan : anjurkan minum banyak, pola nutrisi di tambah, istirahat yang cukup
c.       Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Perkawinan ke
Kehamilan
Persalinan
Anak
Nifas
Ke
UK
Jenis
Penolong
Tempat
Penyulit
BB/PB
Jns kel
Penyulit
ASI

1.

2.

3.

1.       

2.
9 bulan

3 bulan
H A M I L I N I  
Spt B


abortus
BIDAN
BPM
-
3000 gr
P
-
+

d.      Riwayat KB
Ibu mengatakan setelah kelahiran anak pertama ibu menggunakan alat kontrasepsi KB suntik selama 6 bulan.
5.      Pola kebiasaan sehari-hari
a.       Nutrisi      
§  Makan : 3x/ hari, porsi sedang, nafsu makan baik, menu : nasi, lauk pauk, sayur, kadang susu.
b.      Istirahat : tidur siang ±2 jam/ hari, malam ±6-7 jam/ hari
c.       Eliminasi
§  BAB 1x/ hari, konsistensi lembek, ,warna kuning, bau khas
§  BAK 4-5x/ hari, warna kuning jerni, bau khas
d.      Personal hygiene : mandi 2x/ hari, gosok gigi 2x/ hari, ganti baju dan pakaian dalam 2x/ hari, keramas 3x seminggu.

O : Objektif
1.      Pemeriksaan umum
Keadaan umum           : baik
Kesadaran                   : composmentis
TTV
TD       : 120/80 mmHg
N         : 88x/ menit
S          : 36,7 C
RR       : 22X/ menit
TB       : 156 cm
BB sebelum hamil : 60 kg
BB saat hamil : 68 kg
LILA   : 27 cm
TFU     : 34 cm
2.      Pemeriksaan fisik khusus
a.       Insfeksi
§  Kepala       : rambut warna hitam, kulit kepal bersih
§  Muka         : tidak pucat, tidak ada oedema
§  Mata          : konjungtiva merah muda, sklera putih
§  Mulut        : tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi
§  Leher         : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dan vena jugularis
§  Payudara   : puting susu menonjol, areola mamae hyperpigmentasi, payudara tampak bersih
§  Abdomen  : terdapat pembesaran sesuai dengan usia kehamilan, terdapat linea nigra, tidak ada bekas operasi
§  Genetalia   : terlihat bersih, mengeluarkan lendir bercampur darah, tidak ada keluhan
§  Ekstremitas: tidak ada oedema, terpasang infus Rl pada tangan sebelah kiri
b.      Palpasi
§  Leher        : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
§  Payudara : tidak ada kelainan, tidak nyeri tekan, colostrum –
§  Abdomen
o   Leopold I : TFU : 3 jari bawah Px, UK: 42 minggu, teraba bokong (bulat, lunak, tidak melenting)
o   Leopold II            : bagian kanan ibu teraba punggung janin (panjang, datar, seperti papan), bagian kiri perut ibu teraba bagian terkecil janin
o   Leopold III : Teraba kepala janin (keras, bulat, melenting)
o   Leopold IV : sudah masuk PAP (disvergen)
c.       Auskultasi
§  Dada         : tidak ada whezing dan ronchi
§  Abdomen : DJJ : (11-11-12)x 4= 136x/ menit
d.      Perkusi
-

A : Analisa Data
Dx       : Ny “L” GIII P10011 UK 42 minggu dengan ketuban pecah dini (KPD)
Ds        : ibu mengatakan hamil anak ke-3 dengan usia kehamilan 10 bulan sudah mengeluarkan ketuban tanggal 09-07-2012 jam 20.00 WIB .
Do       :
§  Keadaan umum           : baik
§  Kesadaran                   : composmentis
§  TTV
TD       : 120/80 mmHg
N         : 88X/ menit
S          : 36,7 C
RR       : 22x/ menit
§  Dada   : terdapat hyperpigmentasi areola mamae dan puting susu menonjol, belum ada pengeluaran ASI
§  Abdomen
o   Leopold I        : TFU : 3 jari bawah Px, UK: 42 minggu, teraba bokong (bulat, lunak, tidak melenting)
o   Leopold II       : bagian kanan ibu teraba punggung janin (panjang, datar, seperti papan), bagian kiri perut ibu teraba bagian terkecil janin
o   Leopold III : Teraba kepala janin (keras, bulat, melenting)
o   Leopold IV : sudah masuk PAP (disvergen)
DJJ : (11-11-12)x 4 = 136x/ menit
His : -
VT : Belum ada pembukaan
Lakmus : warna merah menjadi biru
Masalah           : -
Kebutuhan      :
o   Konseling kepada keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
o   Kolaborasi dengan tim medis dalam bentuk operasi sesar

P : Penatalaksanaan
1.      10-07-2012
Jam: 10.30 WIB
o   Lakukan pendekatan teraupetik pada ibu
o   Melakukan pendekatan teraupetik pada ibu agar ibu merasa nyaman dan percaya pada petugas kesehatan
o   Ibu merasa nyaman dan dapat percaya pada petugas kesehatan
2.      10-07-2012
Jam: 10.45 WIB
o   Lakukan observasi TTV dan CHPB
o   Melakukan observasi TTV dan CHPB pada ibu dengan ,hasil :
TD : 120/70 mmHg
N : 84X/ menit
RR : 20x/ menit
S : 36,7 C
DJJ : (11-11-12)x4= 140x/ menit
His : -
VT : tanggal 10-07-2012 jam : 10.45 WIB belum ada pembukaan
o   Untuk mengetahui kondisi ibu dan janinnya
3.      10-07-2012
Jam : 11.00 WIB
o   Lakukan konseling pada ibu dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
o   Melakukan konseling pada ibu dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan yaitu akan dilakukan operasi sesar, inform konsen dengan keluarga
o   Agar keluarga mengetahui dan dapat menyetujui tindakan yang akan dilakukan pada ibu.
4.      10-07-2012
Jam : 11.30 WIB
o   Kolaborasi dengan tim medis dan dokter
o    Melakukan kolaborasi dengan tim medis dan dokter dalam pemberian terapi :
§  Infus RL
§  Injeksi ceftri 2x 1 mg
§  Pro SC jam 12.30 WIB





BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Asuhan kebidanan SOAP pada Ny “L” GIII P10011 UK 42 minggu dengan ketuban pecah dini telah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny”L” dapat disimpulkan bahwa Ny “L” akan dilakukan operasi secti sesarea, karena kondisi janin yang tidak memungkinkan dilakukan pertolongan persalinan normal.

B.     Saran
1.      Bagi mahasiswa
Mempelajari lebih lanjut tentang teori yang berhubungan dengan asuhan kebidanan dengan KPD, sehingga mampu memberikan asuhan pada Ny”L” secara komperhensif.
2.      Bagi petugas kesehatan
Petugas memberikan asuhan komperhensif secara tepat, aman dan cepat.









DAFTAR PUSTAKA

·         Prawirohardjo, sarwono. 2008. ILMU KEBIDANAN. PT bina pustaka sarwono praworohardjo, jakarta.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar