ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI BARU LAHIR BAYI
NY “K” BCB UMUR 1 HARI
DI BPM IBU ISMIA ASDARI, Amd.Keb
NGORO JOMBANG
\
Disusun Oleh :
WULANDARI
7210069
PRODI D III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM
JOMBANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT atas berkah rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan Asuhan Kebidanan yang berjudul ”Asuhan Kebidanan Pada bayi baru
lahir bayi ny ”K” BCB umur 1 hari. Asuhan kebidanan ini disusun sebagai tugas
praktek klinik kebidanan.
Terima kasih juga kami
sampaikan kepada :
1. Ibu Ismia Asdari, Amd.keb selaku
pembimbing praktek
2. H.M.Zulfikar As’ad. MPR selaku penanggung
jawab FIK akademi kebidanan darul ulum
3. Sabrina Dwi Prihartini SKM selaku Ka.
Prodi D III Kebidanan FIK UNIPDU Jombang.
4. Ibu Listriana Fatimah, M.Kes selaku dosen
pembimbing
5. Segenap dosen di akademi kebidanan Darul
’Ulum Jombang
6. Pihak pasien dan rekan-rekan yang telah
membantu dalam penyusunan asuhan kebidanan ini.
Penulis menyadari bahwa Asuhan
Kebidanan ini jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharap kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan lebih
lanjutnya dari penyusunan asuhan kebidanan ini.
Saya berharap semoga asuhan
kebidanan ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya.
Jombang,
Juni 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kematian
pranatl di Indonesia merupakan kematian terbanyak n.2 setelah maternal,
penelitian telah menunjukan bahwa lebih dari 50% kematia bayi terjadi dalam
periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan kurang baiknya penanganan
yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup bahkan kematian.
Disamping
itu perlu dilakukan pula pembianaan kesehatan prenatal yang memadai dan
penanggulangannya, factor-faktor yang menyebabkan kematian prenatal yang
meliputi perdarahan, infeksi, kelahiran preterm, asfiksi, hipotermi, misalnya:
sebagai akibat hipotermi pada bayi baru lahir yang bisa berakibat terjadinya hipoglikemia
pada bayi baru lahir dan mengakibatkan kerusakan otak, kurang baiknya
pembersihan jalan nafas waktu lahir dapat menyebabkan masuknya cairan ke lambung
ke dalam paru2 sehingga menyebabkan masuknya atau kesulitan nafas( asfiksi).
Tak kurang penting adalah pencegahan terhadap infeksi yang dapat terjadi
melalui tali pusat pada waktu pemotongan tali pusat disebabkan kurang sterilnya
alat untuk pemotongan tali pusat.
Di
tinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, neonatal merupakan periode yang
paling kritis, pencegahan asfiksi mempertahankan suhu tubuh bayi terutama bayi
berat lahir rendah, pemberian ASI dalam usaha menurunkan angka kematian oleh
karena diare, pencegahan terhadap infeksi, pemantauan kenaikan berat badan dan
stimulasi psikologi merupakan tugas pokok bagi pemantau kesehatan bayi dan
anak, neonates pada minggu pertama sangat di pengaruhi oleh kondisi ibu pada
waktu hamil da melahirkan, managemen yang baik pada waktu masih dalam kandungan
selama persalinan segera sesudah di lahirka dan pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan selanjutnya akan menghasilkan bayi yang sehat.
1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu menerapkan SOAP sesuai dengan kasus asuhan pada bayi baru
lahir serta mendapatkan pengalaman tentang asuhan bayi baru lahir.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir normal
adalah bayi yang dilahirkan sesuai usia kehamilan tidak menunjukan gejala
psikologis.
Neonates ialah bayi
baru lahir dengan usia 0-28 hari, sedangkan neonatus dini yaitu bayi baru lahir
0-7 hari.
Ditinjau dari
pertumbuhan dan perkembangan bayi periode neonatal merupakan periode yang
penting dan paling kritis, pencegahan asfiksi merupakan suhu tubuh bayi,
terutama pada berta badan lahir rendah.
Pemberian ASI dalam
usaha menurunkan angka kematian, oleh karena diare pencegahan terhadap infeksi
pemantauan kenaikan berat badan, dan stimulasi psikologis merupakan tugas pokok
bagi pemantau kesehatan bayi dan anak, neonatus pada minggu2 pertama sangat
dipengaruhi oleh kondisi ibu saat haml dan melahirkan, managemen yang baik pada
saat masih dalam kandungan selama persalinan segera sesudah dilahirkan dan
pemantauan pertumbuhan perkembangan selanjutnya akan menghasilkan bayi yang
sehat.
B.
Asuhan Bayi Baru Lahir
1.
Asuhan segera bayi baru lahir
Asuhan
segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang di berikan pada bayi tersebut.
Selama jam pertama setelah kelahiran, sebagian besar bayi baru lahir akan
menunjukan usaha pernafasa spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan.
Aspek-aspek penting dari asuhan segera bayi baru lahir:
·
Jagalah
agar bayi tetap kering da hangat
·
Usahakn
adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya sesegera mungkin
Segera setelah melahirkan badan
bayi:
·
Sambil
secara cepat menilai pernafasannya, letakkan bayi dengan handuk di atas perut
ibu.
·
Dengan
kain bersih dan kering atau kasa lap darah atau lendir dari wajah bayi untuk
mencegah jalan udaranya terhalang.periksa ulang pernafasan bayi, sebagian besar
bayi akan menangis atau bernafas secara spontan dalam waktu 30 detik setelah
lahir.
·
Bila
bayi tersebut menangis atau bernafas (terlihat dari pergerakan dada paling
sedikit 30x/menit) biarkan bayi dengan ibunya.
·
Bila
bayi tidak bernafas dalam waktu 30 detik, segera cari bantuan, dan mulai
langkah-langkah resusitasi pada bayi.
2.
Klem dan potong tali pusat
·
Klemlah
tali pusat dengan 2 buah klem, pada titik kira-kira 2-3 cm dari pangkal pisat
bayi (tinggalkan kira-kira 1 cm dari klem pertama)
·
Potonglah
tali pusat di antara kedua klem smabil melindungi bayi dari gunting dengan
tangan.
·
Pertahankan
kebersihan pada saat memotong tali pusat
·
Periksa
tali pusat setiap 15 menit, apabila masih terjadi perdarahan lakukan pengikatan
ulang yang lebih ketat.
3.
Jagalah bayi tetap hangat
·
Pastikan
bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu
·
Gantilah
handuk atau kain basah, dan bungkus bayi dengan selimut dan jangan lupa
memastikan bahwa kepala bayi telah terlindung dengan baik untuk mencegah
hipotermi
·
Pastikan
bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak kaki bayi setiap 15 menit
·
Apabila
telapak bayi terasa dingin, periksa suhu aksila bayi
·
Apabila
suhu bayi kurang dari 36,5 C segera hangatkan bayi.
4.
Kontak dini dengan ibu
Berikan
bayi pada ibunya secepat mungkin, kontak dini antara ibu dan bayi penting
untuk:
·
Kehangatan
: mempertahankan panas yang benar pada bayi baru lahir
·
Ikatan
batin antara ibu dan bayi dan pemberian ASI.
5.
Pernapasan
Sebagian
besar bayi akan bernapas secara spontan, pernapasan bayi sebaiknya di periksa
secara teratur untuk mengetahui adanya masalah.
·
Periksa
pernapasan dan warna kulit bayi setiap 5 menit
·
Jika
bayi tidak segera bernapas, lakukan hal-hal berikut:
Ø Keringkan bayi dengan selimut atau
handuk yang hangat
Ø Gosoklah punggung bayi dengan lembut
·
Jika
bayi masih belum mulai bernapas setelah 60 detik, mulai lakuykan resusitasi
·
Apabila
bayi sianosis (kulit biru) atau sukar bernapas (frekuensi pernapasan kurang
dari 30 atau lebih dari 60x/menit) berikan oksigen kepada bayi dengan kateter
nasal atau nasal prongs.
6.
Asuhan bayi baru lahir
·
Pertahankan
suhu tubuh bayi
ü Hindari memandikan bayi hingga
sedikitnya 6 jam dan hanya setelah itu jika tidak terdapat masalah medis dan
jika suhu 36,5 C atau lebih
ü Bungkus bayi dengan kain yang kering
dan hangat, kepala bayi harus tertutup
·
Pemeriksaan
fisik bayi
Lakukan
pemeriksaan fisik pada bayi yang lebih lengkap, ketika memeriksa bayi baru
lahir ingat butir-butir penting berikut:
ü Gunakan tempat yang hangat dan
bersih untuk pemeriksaan
ü Cuci tangan sebelum dan sesudah
pemeriksaan, gunakan sarung tangan dan bertindak lembut pada saat menangani
bayi
ü Lihat, dengarkan, dan rasakan
tiap-tiap daerah, di mulai dari kepala dan berlanjut secara sistematik menuju
kaki.
ü Jika ditemukan factor resiko atau
masalah, carilah bantuan yang lebih lanjut
·
Berikan
vit K1
Untuk
mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi baru
lahir, lakukan hal-hal berikut:
ü Semua bayi baru lahir normal da
cukup bulan perlu di beri vit K
ü Bayi resiko tinggi di beri vit K
dengan dosis 0,5-1 mg IM
7.
Identifikasi bayi
alat
pengenal untuk memudahkan identifikasi bayi perlu di pasang segera pasca
persalinan. Alat pengenal yang efektif kepada setiap bayi baru lahir dan harus
tetap di tempatnya sampai waktu bayi di pulangkan.
PERAWATAN LAIN – LAIN
Ø Lakuka perawata tali pusat:
·
Pertahankan
sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara dan tutupi dengan kain
bersih secara longgar
·
Lipatlah
popok dibawah sisa tali pusat
·
Jika
tali pusat terkena kotoran atau tinja, cuci dengan sabun dan air bersih dan
keringkan
Ø Dalam waktu 24 jam dan sebelum ibu
dan bayi di pulangkan kerumah, berikan imunisasi HB unijec
Ø Ajarkan tanda-tanda bahaya bayi pada
orang tua:
·
Pernapasan:
sulit atau lebih dari 60x/menit
·
Kehangatan:
terlalu panas (> 38ᵒ C atau terlalu dingin < 36 C)
·
Warna:
kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru atau pucat
·
Pemberian
ASI: hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyak muntah
·
Tali
pusat: merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk, berdarah
·
Infeksi:
suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan (nanah), bau busuk, pernapasa
sulit
·
Tinja
atan kemih: tidah BAK dalam 24 jam, BAB lembek sering, warna hijau tua, ada
lender tau darah pada tinja
·
Aktifitas:
menggigil , atau tangis tidak biasa, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang,
tidak bisa tenang, menangis terus menerus
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN
A. PENGERTIAN
Asuhan Kebidanan adalah
aktifitas atau interaksi yang dilakukan oleh bidan kepada klien yang
membutuhkan atau mempunyai permasalahan dalam memberikan asuhan kebidanan.
Dalam memberikan Asuhan
Kedinan pada klien, bidan menggunkan metode pendekatan pemecahan masalah dengan
difokuskan pada suatu proses sistematis dan analisis dalam memberikan asuhan
Kebidanan kita menggunakan SOAP, yaitu:
S: (subyektif)
Adalah suatu data yang
diperoleh dengan melakukan wawancara, baik secara langsung kepada paien ataupun
kepada keluarga. Data subyektif terdiri dari anamnesa terhadap pasien
mulai dari keluhan utama, kebiasaan sehari-hari sampai riwayat kehamilan dan
persalinan.
I.
Identitas
a. Nama bayi dan orang tua à untuk mengetahui identitas klien
b. Umur bayi dan orang tua
c. Tanggal dan jam bayi dilahirkan à untuk mengetahui umur
bayi
d. Jenis kelamin bayi
e. Berat badan dan panjang bayi
f. Agama orang tua
Untuk memudahkan petugas
dalam memberikan konseling.
g. Pendidikan orang tua
h. Pekerjaan orang tua
i.
Alamat
Untuk mengetahui suku,
daerah, adat istiadat dan kepercayaan sehingga memudahkan petugas untuk
berkomunikasi.
II.
Anamnesa
a. Riwayat penyakit kehamilan
Untuk mengetahui penyakit yang dapat
mempengaruhi keadaan saat kehamilan.
b. Riwayat kebiasaan
saat hamil
c. Untuk mengetahui
kebiasaan – kebiasaan, pola hidup dan pola nutrisi yang di konsumsi oleh ibu
saat hamil.
d. Riwayat persalinan
Untuk
mengetahui:
·
Jenis persalinan lalu
·
Di tolong oleh siapa
·
Lama persalinan
·
Ketuban pecah spontan atau tidak
·
Adanya komplikasi persalinan atau tidak
O: (objektif)
Ø Pemeriksaan fisik umum
-
Bagaimana keadaan
umum bayi
-
Berapa suhu tubuh bayi, normalnya 36,5 – 37,5 C
-
Pernapasan bayi permenit, normalnya 40-60x/menit
-
Berapa nadi bayi permenit, normalnya 100-120x/menit
-
Berat badan bayi
Normalnya 2500 – 4000 gram
2) Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
Kepala
|
:
|
Simetris/tidak
|
Rambut
|
:
|
Tumbuh rambut/
tidak
|
Muka
|
:
|
Warna kemerahan/
tidak, terdapat lanugo/ tidak
|
Mata
|
:
|
Simetris/tidak, conjugtiva merah muda/tidak, sklera
putih/tidak.
|
Hidung
|
:
|
Simetris/tidak, ada nafas cuping/tidak.
|
Mulut
|
:
|
Simetris / tidak, terdapat labiopalatoskisis/ tidak, bibir berwarna kemerahan/ tidak.
|
Telinga
|
:
|
Simetris/tidak, bersih/tidak.
|
Leher
|
:
|
Simetris/tidak, terdapat pembengkakan
kelenjar tyroid/ tidak, terdapat pembesaran vena jugularis/ tidak.
|
Dada
|
:
|
Simetris/tidak, ada tarikan dinding dada/tidak.
|
Mamae
|
:
|
Simetris, puting susu menonjol/tidak.
|
Genetalia
|
:
|
Ada kelainan/tidak
|
Abdomen
|
:
|
Ada kelainan/
tidak
|
Anus
|
:
|
Ada atresia ani/ tidak.
|
Ekstremitas
|
:
|
Ada kelainan/tidak.
|
b. Palpasi
Leher
: Ada/tidak pembengkakan kelenjar tyroid dan
pembendungan vena jugularis
Ubun-ubun :
ada kelainan atau tidak
A: (Asassment)
Diagnosa
: By Ny”K” umur 1
hari dengan keadaan umum normal
Ds : Ungkapan klien tentang keluhannya
Do : Data
yang didapatkan oleh petugas
Masalah
: Permasalahan
non biologis yang ditakutkan dapat mempengaruhi pada bayi baru lahir
Kebutuhan
: Yang
dibutuhkan bayi sesegera mungkin jika ada keluhan yang sesuai dengan diagnosa
P: (Penatalaksanaan)
I. Intervensi
Suatu rencana yang
menyeluruh, meliputi apa yang diidentifikasi sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan klien. Setiap masalah yang berkaitan dan gambaran tentang tindakan
yang akan diberikan harus disetujui bersama oleh tenaga kesehatan dan klien
serta keluarganya. Kebutuhan data-data pengembangan rencana asuhan harus
berdasarkan rasional yang sesuai dengan pengetahuan yang berhubungan dan
terkini.
II. Implementasi
Pelayanan sesuai dengan
intervensi dan untuk memastikan agar langkah-langkah tersebut benar-benar
terlaksana.
III. Evaluasi
Mengacu pada kriteria hasil setelah dilakukan asuhan pada bayi baru lahir.
BAB
III
TINJAUAN KASUS
PADA
BAYI BARU LAHIR BAYI NY
“K” BCB UMUR O HARI
DI BPM IBU ISMIA ASDARI,Amd.Keb
NGORO JOMBANG
S: Subyektif
1. Identitas
Nama
bayi :
bayi Ny “K”
Umur
bayi :
0 hari
Tanggal/
jam lahir : 31 Mei 2012
Jenis kelamin :
Laki - laki
Berat
badan : 2700 gram
Panjang
badan : 48 cm
·
orang tua
Nama
ibu : Ny “K” nama
ayah : Tn “M”
Umur :
26 tahun umur : 28 tahun
Agama :
Islam agama :
islam
Pendidikan :
SMA pendidikan : SMU
Pekerjaan :
Guru pekerjaan : swasta
Alamat :
Ngoro alamat : Ngoro
2.
Riwayat
penyakit kehamilan
-
Perdarahan
: tidak ada
-
Pre
eklamsi : tidak ada
-
Eklamsi
: tidak ada
-
Penyakit
kelamin : tidak ada
-
Hiperemesis : tidak ada
3. Kebiasaan saat hamil
-
Makan : ibu mengatakan makan 3x sehari dengan porsi
sedang dengan menu nasi, sayur, lauk pauk, kadang buah dan susu.
-
Minum
: ibu mengatakan minum ± 6-7 gelas
perhari
-
Obat/
jamu : ibu mengatakan selama hamil tidak minum jamu
-
Istirahat : ibu tidur siang ± 2 jam (kurang nyenya), ibu
tidur malam ± 6-7 jam (kurang nyenyak)
-
Eliminasi
: BAK 7-8x perhari warna kuning, jernih, bau khas, tidak ada keluhan. BAB 1x
perhari warna kuning, konsistensi lembek, bau khas, tidak ada keluhan.
-
Personal
hygiene : ibu mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, ganti baju 2x
sehari, keramas 2x seminggu.
4. Riwayat persalinan sekarang
a. Jenis persalinan : persalinan spontan
b. Ditolong oleh : bidan
c. Lama persalinan
·
Kala
I : 2 jam
·
Kala
II : 30 menit
d. Ketuban pecah : spontan
Warna : jernih, tidak bau, jumlah 250 cc
e. Komplikasi persalinan
·
Ibu
: tidak ada
·
Bayi
: tidak ada
O :Obyektif
1. Pemeriksaan fisik secara umum
Keadaan umum : Baik
TTV : N :
110´/menit
RR : 54 ´/menit
S : 37 0C
Berat badan :
2700 gram
2. Pemeriksaan fisik secara khusus
·
Inspeksi
Kepala
|
:
|
Simetris, tumbuh
rambut warna hitam, tidak ada kelainan
|
Muka
|
:
|
Simetris, kemerahan, tidak ada lanugo
|
Mata
|
:
|
Simetris, conjugtiva merah muda, sklera putih, tidak ada pus
|
Hidung
|
:
|
Simetris, tidak ada secret, tidak ada pernafasan
cuping hidung
|
Telinga
|
:
|
Simetris, tidak ada serumen.
|
Mulut
|
:
|
Simetris, tidak terdapat labiopalatoskisis, bibir berwarna
kemerahan
|
Leher
|
:
|
Tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid dan tidak tampak bendungan vena jugularis.
|
Dada
|
:
|
Simetris, tidak ada kelainan
|
Mamae
|
:
|
Simetris, puting susu menonjol, areola mamae
kemerahan
|
Tali pusat
|
:
|
Bersih, tidak ada perdarahan, tali pusat
belum kering dan belum lepas, tali pusat di balut dengan kasa steril
|
Genetalia
|
:
|
Testis sudah turun dalam skrotum, lubang penis berada
di depan
|
Anus
|
:
|
Tidak ada atresia
ani
|
Ekstremitas
|
:
|
Tidak ada
kelainan seperti polidaktili, sindaktili, andaktili, pes varus dan pes valgus
|
·
Palpasi
Kepala
: Tidak ada oedema,
tidak ada kelainan seperti: chepal hematum, caput sucsadenum, anensefalus, dan
hidrosefalus.
Ubun – ubun :
datar
Muka :
tidak ada oedema
Reflek :
-
Moro (mendekap) :
(+)
-
Rooting (menoleh) :
(+)
-
Walking (menendang) :
(+)
-
Graphs (menggenggam) :
(+)
-
Sucking (menghisap) :
(+)
-
Tonickneck (menggeleng) :
(+)
·
Antropometri
-
Lingkar kepala :
SOB: 31 cm, FO: 33cm, MO: 35cm
-
Lingkar dada :
33 cm
-
Lingkar lengan atas: 1
·
Eliminasi
-
Miksi : sudah,
warna: kuning jernih
Tanggal : 31 Mei 2012 jam
: 13.00 WIB
-
Meconium : sudah,
warna : hitam
Tanggal : 31 Mei 2012 jam
: 11.00 WIB
A : ANALISA DATA
Dx : Bayi Ny “K” umur 0 hari dengan
keadaan umum normal
Ds : Ibu
mengatakan
anak ke-2, bayinya sehat, tidak ada kelainan dan lahir tanggal 31 Mei 2012
Do : bayi tampak sehat dan bugar :
menangis kuat, gerak aktif, kulit kemerahan
-
TTV : RR :
52 ´/menit
S : 36,8 0C
Berat
badan : 2700 gram
Panjang
badan : 48 cm
- Lingkar kepala :
SOB : 31cm, FO: 33cm, MO: 35cm
- Lingkar dada : 33cm
- Lingkar lengan
atas: 11cm
Masalah : -
Kebutuhan :
-
Thermoregulasi
-
ASI Ekslusif
-
Perawatan bayi sehat sehari-hari
P : Penatalaksanaan
No
|
Hari/Tanggal/ Jam
|
Pelaksanaan
|
TTD
|
1.
|
31-05-2012
11.00 WIB
31-05-2012
31-05-2012
11.45 WIB
31-05-2012
11.55 WIB
31-05-2012
12.10 WIB
|
· Lakukan
pendekatan teraupetik pada ibu dan keluarga
· Melakukan
pendekatan teraupetik pada ibu dan keluarga dengan cara menyapa ibu,
memberitahu ibu agar menjaga kehangatan bayinya, tujuannya agar bayi tetap
hangat dan tidak terjadi hipotermi, menganjurkan ibu untuk segera mengganti
popok jika bayi BAK/BAB tujuannya agar bayi tetap hangat dan bersih.
· Agar ibu mengerti
dan memahami serta dapat melaksanakannya dirumah.
· Berikan konseling
tentang ASI ekslusif kepada ibu dan keluarga.
· Memberikan
konseling tentang ASI ekslusif kepada ibu dan keluarga, memberikan ASI kepada
bayinya selama 6 bulan tanpa makanan tambahan. Menganjurkan ibu untuk
menyusui bayinya setiap 2 jam sekali, jika setelah 2 jam bayinya masih tidur,
bangunkan bayi dan segera susui bayi, tujuannya adalah sebagai antibodi untuk
tubuh bayi, mengandung kuman-kuman baik yang mencegah diare, mengandung gizi
yang banyak, sebagai anti alergi serta agar bayi tumbuh dengan sehat.
· Ibu memahami dan
mengerti serta dapat melaksanakanya dirumah
· Berikan konseling
tentang cara menyusui yang benar
· Memberikan
konseling tentang cara menyusui yang benar dengan cara mengajarkan pada ibu
posisi-posisi menyusi.
-
Lengan ibu menopang kepala bayi, leher dan seluruh
badan bayi
-
Mendekatkan tubuh bayi ke ibu (muka bayi ke payudara
ibu). Dan menyentuhkan putting susu ke bibir bayi, menunggu hingga bibir
mulut bayi terbuka lebar dan segera arahkan ke putting susu.
· Ibu dapat
mengerti dan memahami serta dapat melaksanakannya
· Berikan konseling
tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir
· Memberikan
konseling tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir, diantaranya :
-
Pemberian ASI sulit, bayi sulit menghisap, hisapan
lemah.
-
Kesulitan bernafas yaitu nafas cepat >60x/menit
-
Letargi, bayi terus-menerus tidur tanpa bangun untuk
minum ASI
-
Warna abnormal : kulit tubuh/bibir biru atau kuning
-
Suhu : terlalu panas (hipertermi) atau terlalu dingin
(hipotermi)
-
Mata bengkak/ mengeluarkan cairan
-
Tali pusat : berdarah, bernanah atau berbau
Tujuannya adalah
agar ibu segera datang pada petugas kesehatan jika ada keluhan pada bayi
·
Agar ibu dapat memahami dan mengerti serta dapat
langsung datang pada petugas kesehatan
·
Jelaskan pada ibu agar mengkonsumsi makanan bergizi
seimbang
·
Menjelaskan pada ibu agar mengkonsumsi makanan
bergizi seimbang seperti sayur lauk pauk, buah serta susu. Tujuannya untuk
produksi ASI agar bayi tetap sehat
·
Ibu dapat mengerti dan memahami serta dapat
melaksanakannya dirumah
|
|
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan
kebidanan pada bayi baru lahir merupakan aspek penting pasca persalinan selain
asuhan yang harus diberikan pada ibu. Oleh sebab itu, asuha kebidanan yang
dilakukan harus benar2 cepat, aman dan tepat.
Setelah
dilakukan asuhan kebidanan pada bayi Ny “k” dengan keadaan umum normal dapat
menarik kesimpulan bahwa penatalaksanaan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan
teori, dan bayi Ny “k” dikatakan normal.
B. Saran
1. Bagi mahasiswa
Mempelajari lebih lanjut tentang teori yang berhubungan denga asuhan
BBL, sehingga mampu memberikan asuhan pada BBL secara komperhensif
3.
Bagi
petugas kesehatan
Petugas memberikan asuhan komperhensif secara cepat, aman dan tepat.
Petugas memberikan konseling kepada ibu atau keluarga sehingga ibu mampu
memberikan perawatan sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Behram, Kheyman Arwin. 2000. Ilmu Kesehatan
Anak Nelson. Jakarta : EGC.
·
Manjoer, Arif, Tim Penulis Kapita Selekta. 2001.
Kapita Selecta Kedokteran Jilid 2. Jakarta, Medika Aesculapius.
·
Staf Pengajar IKA UI. 1998. Buku Ilmu
Kesehatan Anak. Jakarta : Info Medika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar